Blog

  • Cara Mengelola Keuangan Usaha Lumajang || 0812-8464-8244

    Cara Mengelola Keuangan Usaha agar Bisnis Lebih Terkendali

    Cara Mengelola Keuangan Usaha Lumajang

    Banyak pelaku usaha fokus mengejar omzet tinggi tanpa tahu apakah bisnisnya benar-benar untung. Padahal, omzet besar belum tentu berarti laba besar. Tanpa pengelolaan keuangan yang baik, bisnis bisa tampak berkembang di luar — tapi sebenarnya bocor di dalam.

    Coba pikirkan, berapa banyak pelaku usaha yang belum tahu pasti berapa modal, biaya operasional, atau margin labanya sendiri. Semua dijalankan berdasarkan feeling.
    Masalahnya, feeling nggak bisa jadi dasar keputusan finansial yang sehat.

    Keuangan yang rapi bukan sekadar “angka di buku”, tapi cerminan seberapa terkendali bisnismu. Ketika kamu tahu arus kas, laporan laba rugi, dan HPP (Harga Pokok Produksi), kamu bisa membuat keputusan dengan percaya diri — bukan tebak-tebakan.

    Dengan pengelolaan keuangan yang baik, kamu akan:
    ✅ Menghindari kebocoran kas yang nggak disadari
    ✅ Bisa memantau apakah bisnis benar-benar menghasilkan
    ✅ Lebih siap menghadapi penurunan penjualan
    ✅ Punya dasar kuat untuk scale up atau cari investor

    Langkah-Langkah Mengelola Keuangan Usaha

    1. Pisahkan Keuangan Pribadi dan Bisnis

    Ini langkah paling dasar, tapi paling sering dilanggar.
    Kalau kamu masih mencampur keuangan pribadi dengan keuangan usaha, kamu tidak akan tahu kondisi riil bisnismu.

    Gunakan rekening terpisah khusus bisnis. Dengan begitu, setiap transaksi akan lebih mudah dilacak dan laporan keuangan bisa dibuat lebih akurat.
    Ingat: uang bisnis bukan uang jajan.

    2. Catat Semua Transaksi

    Setiap pemasukan dan pengeluaran, sekecil apa pun, wajib dicatat.
    Tanpa pencatatan, kamu akan kehilangan jejak keuangan — dan ini sering jadi sumber masalah.

    Sekarang sudah banyak cara mudah untuk mencatat keuangan:

    • Buku kas manual

    • Spreadsheet Excel atau Google Sheet

    • Aplikasi seperti BukuKas, Jurnal.id, atau Kledo

    Catatan keuangan bukan cuma untuk laporan, tapi untuk menemukan pola:
    Apakah pengeluaran membengkak di bulan tertentu? Apakah ada pemborosan yang bisa dikurangi?

    3. Rencanakan Anggaran Bulanan

    Anggaran bisnis bukan hanya soal menahan pengeluaran, tapi mengarahkan uang ke hal yang paling produktif.
    Tentukan porsi untuk:

    • Bahan baku atau stok

    • Gaji karyawan

    • Biaya promosi

    • Operasional bulanan

    • Dana cadangan

    Dengan perencanaan ini, kamu bisa tahu batas aman pengeluaran.
    Kalau realisasi anggaran melebihi rencana, berarti ada yang perlu dievaluasi.

    4. Hitung Modal, HPP, dan Margin Laba

    Banyak pelaku usaha menentukan harga jual berdasarkan harga pasar, bukan perhitungan biaya.
    Padahal, kalau salah menghitung HPP (Harga Pokok Produksi), kamu bisa jual rugi tanpa sadar.

    Rumus sederhana:
    HPP = (Total Biaya Produksi + Operasional) / Jumlah Produk

    Setelah tahu HPP, baru tentukan margin laba. Idealnya, margin bersih minimal 20–30% tergantung jenis usaha.
    Dengan perhitungan ini, harga jualmu punya dasar kuat — bukan sekadar ikut-ikutan.

    5. Kelola Arus Kas (Cashflow)

    Cashflow ibarat darah dalam tubuh bisnis.
    Meskipun laba terlihat besar di laporan, tapi kalau arus kas macet — bisnis bisa kehabisan napas.

    Pastikan:

    • Pemasukan lebih besar dari pengeluaran

    • Tagihan pelanggan ditagih tepat waktu

    • Pembayaran ke supplier diatur dengan disiplin

    Kamu juga bisa buat cashflow forecast sederhana untuk melihat proyeksi keuangan 3–6 bulan ke depan.

    6. Buat Laporan Laba Rugi

    Laporan laba rugi adalah alat penting untuk mengetahui performa bisnismu.
    Laporan ini menunjukkan berapa besar pendapatan, biaya, dan laba bersih yang dihasilkan.

    Gunakan laporan ini untuk menjawab pertanyaan seperti:
    📊 Apakah bisnis sedang tumbuh atau menurun?
    📊 Produk mana yang paling menguntungkan?
    📊 Apakah biaya promosi sebanding dengan hasilnya?

    Dengan demikian, kamu bisa ambil keputusan berbasis data — bukan perasaan.

    7. Siapkan Dana Darurat Usaha

    Bisnis tidak selalu berjalan mulus. Ada masa sepi pelanggan, bahan baku naik, atau pembayaran klien yang telat.
    Untuk itu, penting banget menyiapkan buffer fund alias dana darurat.

    Idealnya, siapkan minimal 3 bulan biaya operasional.
    Dana ini bisa disimpan di rekening terpisah agar tidak tercampur dengan kas harian.

    8. Gunakan Tools Digital

    Era sekarang, mengelola keuangan nggak harus ribet.
    Kamu bisa gunakan tools atau software akuntansi yang otomatis menghitung pemasukan, pengeluaran, dan laporan laba rugi.

    Beberapa contoh tools populer:

    • Jurnal.id – untuk laporan profesional

    • Kledo – cocok untuk UMKM

    • Accurate Online – lengkap dengan fitur multi-cabang

    • Google Sheets – fleksibel untuk usaha kecil

    Dengan bantuan digital tools, pekerjaan jadi lebih cepat, minim kesalahan, dan datanya bisa dipantau dari mana pun.

    9. Evaluasi & Review Rutin

    Setiap akhir bulan, luangkan waktu untuk mereview kondisi keuangan.
    Tanya ke diri sendiri:

    • Apakah target penjualan tercapai?

    • Pengeluaran mana yang bisa dipangkas?

    • Apakah cashflow sehat?

    Evaluasi rutin bukan tanda “ribet”, tapi tanda kamu benar-benar menguasai bisnis sendiri.

    Kesalahan Umum dalam Mengelola Keuangan Usaha

    1. Mencampur uang pribadi & bisnis.
      Ini kesalahan paling umum dan paling fatal.

    2. Tidak mencatat transaksi kecil.
      Kebocoran sering muncul dari pengeluaran kecil yang diabaikan.

    3. Tidak punya laporan keuangan sama sekali.
      Akibatnya, nggak tahu posisi bisnis sendiri.

    4. Asal ambil keputusan tanpa data.
      Misalnya, menaikkan harga karena “feeling” tanpa analisis margin.

    Testimoni Peserta Program Teman Bertumbuh

    💬 “Saya dulu nggak pernah ngerti laporan keuangan. Setelah ikut kelas Profit with Clarity, sekarang saya bisa baca arah bisnis saya sendiri. Ternyata beberapa bulan ini saya rugi karena HPP salah hitung! Untung saya sadar cepat.”
    Santi, Pemilik Laundry di Sidoarjo

    💬 “Saya pikir pembukuan itu cuma buat perusahaan besar. Tapi setelah ikut kelas di Teman Bertumbuh, saya ngerti kalau laporan keuangan bisa bantu ambil keputusan tanpa stres. Sekarang saya tahu kapan harus ekspansi, kapan harus hemat.”
    Rizky, Pemilik Toko Online Aksesoris Handmade

    Mengelola keuangan usaha bukan tugas akuntan saja, tapi keterampilan dasar setiap pengusaha.
    Kalau kamu bisa membaca laporan keuangan, kamu bisa mengendalikan bisnis, bukan dikendalikan bisnis.

    Jangan tunggu sampai bingung ke mana larinya uang tiap bulan.
    Mulai dari hal kecil: pisahkan rekening, catat transaksi, pantau arus kas, dan evaluasi secara rutin.

    Kalau kamu ingin belajar langsung dengan panduan praktis dan latihan nyata, ada program yang bisa bantu kamu paham laporan keuangan tanpa ribet.

    🌿 Ikuti Group Class “Profit with Clarity” dari Teman Bertumbuh
    Kendalikan bisnis dari laporan keuangan, bukan insting!

    📲 Daftar di 0812-8464-8244
    Ikuti Instagram 👉 @temanbertumbuh_official

  • Cara Mengelola Keuangan Usaha Probolinggo || 0812-8464-8244

    Cara Mengelola Keuangan Usaha agar Bisnis Lebih Terkendali

    Cara Mengelola Keuangan Usaha Probolinggo

    Banyak pelaku usaha fokus mengejar omzet tinggi tanpa tahu apakah bisnisnya benar-benar untung. Padahal, omzet besar belum tentu berarti laba besar. Tanpa pengelolaan keuangan yang baik, bisnis bisa tampak berkembang di luar — tapi sebenarnya bocor di dalam.

    Coba pikirkan, berapa banyak pelaku usaha yang belum tahu pasti berapa modal, biaya operasional, atau margin labanya sendiri. Semua dijalankan berdasarkan feeling.
    Masalahnya, feeling nggak bisa jadi dasar keputusan finansial yang sehat.

    Keuangan yang rapi bukan sekadar “angka di buku”, tapi cerminan seberapa terkendali bisnismu. Ketika kamu tahu arus kas, laporan laba rugi, dan HPP (Harga Pokok Produksi), kamu bisa membuat keputusan dengan percaya diri — bukan tebak-tebakan.

    Dengan pengelolaan keuangan yang baik, kamu akan:
    ✅ Menghindari kebocoran kas yang nggak disadari
    ✅ Bisa memantau apakah bisnis benar-benar menghasilkan
    ✅ Lebih siap menghadapi penurunan penjualan
    ✅ Punya dasar kuat untuk scale up atau cari investor

    Langkah-Langkah Mengelola Keuangan Usaha

    1. Pisahkan Keuangan Pribadi dan Bisnis

    Ini langkah paling dasar, tapi paling sering dilanggar.
    Kalau kamu masih mencampur keuangan pribadi dengan keuangan usaha, kamu tidak akan tahu kondisi riil bisnismu.

    Gunakan rekening terpisah khusus bisnis. Dengan begitu, setiap transaksi akan lebih mudah dilacak dan laporan keuangan bisa dibuat lebih akurat.
    Ingat: uang bisnis bukan uang jajan.

    2. Catat Semua Transaksi

    Setiap pemasukan dan pengeluaran, sekecil apa pun, wajib dicatat.
    Tanpa pencatatan, kamu akan kehilangan jejak keuangan — dan ini sering jadi sumber masalah.

    Sekarang sudah banyak cara mudah untuk mencatat keuangan:

    • Buku kas manual

    • Spreadsheet Excel atau Google Sheet

    • Aplikasi seperti BukuKas, Jurnal.id, atau Kledo

    Catatan keuangan bukan cuma untuk laporan, tapi untuk menemukan pola:
    Apakah pengeluaran membengkak di bulan tertentu? Apakah ada pemborosan yang bisa dikurangi?

    3. Rencanakan Anggaran Bulanan

    Anggaran bisnis bukan hanya soal menahan pengeluaran, tapi mengarahkan uang ke hal yang paling produktif.
    Tentukan porsi untuk:

    • Bahan baku atau stok

    • Gaji karyawan

    • Biaya promosi

    • Operasional bulanan

    • Dana cadangan

    Dengan perencanaan ini, kamu bisa tahu batas aman pengeluaran.
    Kalau realisasi anggaran melebihi rencana, berarti ada yang perlu dievaluasi.

    4. Hitung Modal, HPP, dan Margin Laba

    Banyak pelaku usaha menentukan harga jual berdasarkan harga pasar, bukan perhitungan biaya.
    Padahal, kalau salah menghitung HPP (Harga Pokok Produksi), kamu bisa jual rugi tanpa sadar.

    Rumus sederhana:
    HPP = (Total Biaya Produksi + Operasional) / Jumlah Produk

    Setelah tahu HPP, baru tentukan margin laba. Idealnya, margin bersih minimal 20–30% tergantung jenis usaha.
    Dengan perhitungan ini, harga jualmu punya dasar kuat — bukan sekadar ikut-ikutan.

    5. Kelola Arus Kas (Cashflow)

    Cashflow ibarat darah dalam tubuh bisnis.
    Meskipun laba terlihat besar di laporan, tapi kalau arus kas macet — bisnis bisa kehabisan napas.

    Pastikan:

    • Pemasukan lebih besar dari pengeluaran

    • Tagihan pelanggan ditagih tepat waktu

    • Pembayaran ke supplier diatur dengan disiplin

    Kamu juga bisa buat cashflow forecast sederhana untuk melihat proyeksi keuangan 3–6 bulan ke depan.

    6. Buat Laporan Laba Rugi

    Laporan laba rugi adalah alat penting untuk mengetahui performa bisnismu.
    Laporan ini menunjukkan berapa besar pendapatan, biaya, dan laba bersih yang dihasilkan.

    Gunakan laporan ini untuk menjawab pertanyaan seperti:
    📊 Apakah bisnis sedang tumbuh atau menurun?
    📊 Produk mana yang paling menguntungkan?
    📊 Apakah biaya promosi sebanding dengan hasilnya?

    Dengan demikian, kamu bisa ambil keputusan berbasis data — bukan perasaan.

    7. Siapkan Dana Darurat Usaha

    Bisnis tidak selalu berjalan mulus. Ada masa sepi pelanggan, bahan baku naik, atau pembayaran klien yang telat.
    Untuk itu, penting banget menyiapkan buffer fund alias dana darurat.

    Idealnya, siapkan minimal 3 bulan biaya operasional.
    Dana ini bisa disimpan di rekening terpisah agar tidak tercampur dengan kas harian.

    8. Gunakan Tools Digital

    Era sekarang, mengelola keuangan nggak harus ribet.
    Kamu bisa gunakan tools atau software akuntansi yang otomatis menghitung pemasukan, pengeluaran, dan laporan laba rugi.

    Beberapa contoh tools populer:

    • Jurnal.id – untuk laporan profesional

    • Kledo – cocok untuk UMKM

    • Accurate Online – lengkap dengan fitur multi-cabang

    • Google Sheets – fleksibel untuk usaha kecil

    Dengan bantuan digital tools, pekerjaan jadi lebih cepat, minim kesalahan, dan datanya bisa dipantau dari mana pun.

    9. Evaluasi & Review Rutin

    Setiap akhir bulan, luangkan waktu untuk mereview kondisi keuangan.
    Tanya ke diri sendiri:

    • Apakah target penjualan tercapai?

    • Pengeluaran mana yang bisa dipangkas?

    • Apakah cashflow sehat?

    Evaluasi rutin bukan tanda “ribet”, tapi tanda kamu benar-benar menguasai bisnis sendiri.

    Kesalahan Umum dalam Mengelola Keuangan Usaha

    1. Mencampur uang pribadi & bisnis.
      Ini kesalahan paling umum dan paling fatal.

    2. Tidak mencatat transaksi kecil.
      Kebocoran sering muncul dari pengeluaran kecil yang diabaikan.

    3. Tidak punya laporan keuangan sama sekali.
      Akibatnya, nggak tahu posisi bisnis sendiri.

    4. Asal ambil keputusan tanpa data.
      Misalnya, menaikkan harga karena “feeling” tanpa analisis margin.

    Testimoni Peserta Program Teman Bertumbuh

    💬 “Saya dulu nggak pernah ngerti laporan keuangan. Setelah ikut kelas Profit with Clarity, sekarang saya bisa baca arah bisnis saya sendiri. Ternyata beberapa bulan ini saya rugi karena HPP salah hitung! Untung saya sadar cepat.”
    Santi, Pemilik Laundry di Sidoarjo

    💬 “Saya pikir pembukuan itu cuma buat perusahaan besar. Tapi setelah ikut kelas di Teman Bertumbuh, saya ngerti kalau laporan keuangan bisa bantu ambil keputusan tanpa stres. Sekarang saya tahu kapan harus ekspansi, kapan harus hemat.”
    Rizky, Pemilik Toko Online Aksesoris Handmade

    Mengelola keuangan usaha bukan tugas akuntan saja, tapi keterampilan dasar setiap pengusaha.
    Kalau kamu bisa membaca laporan keuangan, kamu bisa mengendalikan bisnis, bukan dikendalikan bisnis.

    Jangan tunggu sampai bingung ke mana larinya uang tiap bulan.
    Mulai dari hal kecil: pisahkan rekening, catat transaksi, pantau arus kas, dan evaluasi secara rutin.

    Kalau kamu ingin belajar langsung dengan panduan praktis dan latihan nyata, ada program yang bisa bantu kamu paham laporan keuangan tanpa ribet.

    🌿 Ikuti Group Class “Profit with Clarity” dari Teman Bertumbuh
    Kendalikan bisnis dari laporan keuangan, bukan insting!

    📲 Daftar di 0812-8464-8244
    Ikuti Instagram 👉 @temanbertumbuh_official

  • Cara Mengelola Keuangan Usaha Pasuruan || 0812-8464-8244

    Cara Mengelola Keuangan Usaha agar Bisnis Lebih Terkendali

    Cara Mengelola Keuangan Usaha Pasuruan

    Banyak pelaku usaha fokus mengejar omzet tinggi tanpa tahu apakah bisnisnya benar-benar untung. Padahal, omzet besar belum tentu berarti laba besar. Tanpa pengelolaan keuangan yang baik, bisnis bisa tampak berkembang di luar — tapi sebenarnya bocor di dalam.

    Coba pikirkan, berapa banyak pelaku usaha yang belum tahu pasti berapa modal, biaya operasional, atau margin labanya sendiri. Semua dijalankan berdasarkan feeling.
    Masalahnya, feeling nggak bisa jadi dasar keputusan finansial yang sehat.

    Keuangan yang rapi bukan sekadar “angka di buku”, tapi cerminan seberapa terkendali bisnismu. Ketika kamu tahu arus kas, laporan laba rugi, dan HPP (Harga Pokok Produksi), kamu bisa membuat keputusan dengan percaya diri — bukan tebak-tebakan.

    Dengan pengelolaan keuangan yang baik, kamu akan:
    ✅ Menghindari kebocoran kas yang nggak disadari
    ✅ Bisa memantau apakah bisnis benar-benar menghasilkan
    ✅ Lebih siap menghadapi penurunan penjualan
    ✅ Punya dasar kuat untuk scale up atau cari investor

    Langkah-Langkah Mengelola Keuangan Usaha

    1. Pisahkan Keuangan Pribadi dan Bisnis

    Ini langkah paling dasar, tapi paling sering dilanggar.
    Kalau kamu masih mencampur keuangan pribadi dengan keuangan usaha, kamu tidak akan tahu kondisi riil bisnismu.

    Gunakan rekening terpisah khusus bisnis. Dengan begitu, setiap transaksi akan lebih mudah dilacak dan laporan keuangan bisa dibuat lebih akurat.
    Ingat: uang bisnis bukan uang jajan.

    2. Catat Semua Transaksi

    Setiap pemasukan dan pengeluaran, sekecil apa pun, wajib dicatat.
    Tanpa pencatatan, kamu akan kehilangan jejak keuangan — dan ini sering jadi sumber masalah.

    Sekarang sudah banyak cara mudah untuk mencatat keuangan:

    • Buku kas manual

    • Spreadsheet Excel atau Google Sheet

    • Aplikasi seperti BukuKas, Jurnal.id, atau Kledo

    Catatan keuangan bukan cuma untuk laporan, tapi untuk menemukan pola:
    Apakah pengeluaran membengkak di bulan tertentu? Apakah ada pemborosan yang bisa dikurangi?

    3. Rencanakan Anggaran Bulanan

    Anggaran bisnis bukan hanya soal menahan pengeluaran, tapi mengarahkan uang ke hal yang paling produktif.
    Tentukan porsi untuk:

    • Bahan baku atau stok

    • Gaji karyawan

    • Biaya promosi

    • Operasional bulanan

    • Dana cadangan

    Dengan perencanaan ini, kamu bisa tahu batas aman pengeluaran.
    Kalau realisasi anggaran melebihi rencana, berarti ada yang perlu dievaluasi.

    4. Hitung Modal, HPP, dan Margin Laba

    Banyak pelaku usaha menentukan harga jual berdasarkan harga pasar, bukan perhitungan biaya.
    Padahal, kalau salah menghitung HPP (Harga Pokok Produksi), kamu bisa jual rugi tanpa sadar.

    Rumus sederhana:
    HPP = (Total Biaya Produksi + Operasional) / Jumlah Produk

    Setelah tahu HPP, baru tentukan margin laba. Idealnya, margin bersih minimal 20–30% tergantung jenis usaha.
    Dengan perhitungan ini, harga jualmu punya dasar kuat — bukan sekadar ikut-ikutan.

    5. Kelola Arus Kas (Cashflow)

    Cashflow ibarat darah dalam tubuh bisnis.
    Meskipun laba terlihat besar di laporan, tapi kalau arus kas macet — bisnis bisa kehabisan napas.

    Pastikan:

    • Pemasukan lebih besar dari pengeluaran

    • Tagihan pelanggan ditagih tepat waktu

    • Pembayaran ke supplier diatur dengan disiplin

    Kamu juga bisa buat cashflow forecast sederhana untuk melihat proyeksi keuangan 3–6 bulan ke depan.

    6. Buat Laporan Laba Rugi

    Laporan laba rugi adalah alat penting untuk mengetahui performa bisnismu.
    Laporan ini menunjukkan berapa besar pendapatan, biaya, dan laba bersih yang dihasilkan.

    Gunakan laporan ini untuk menjawab pertanyaan seperti:
    📊 Apakah bisnis sedang tumbuh atau menurun?
    📊 Produk mana yang paling menguntungkan?
    📊 Apakah biaya promosi sebanding dengan hasilnya?

    Dengan demikian, kamu bisa ambil keputusan berbasis data — bukan perasaan.

    7. Siapkan Dana Darurat Usaha

    Bisnis tidak selalu berjalan mulus. Ada masa sepi pelanggan, bahan baku naik, atau pembayaran klien yang telat.
    Untuk itu, penting banget menyiapkan buffer fund alias dana darurat.

    Idealnya, siapkan minimal 3 bulan biaya operasional.
    Dana ini bisa disimpan di rekening terpisah agar tidak tercampur dengan kas harian.

    8. Gunakan Tools Digital

    Era sekarang, mengelola keuangan nggak harus ribet.
    Kamu bisa gunakan tools atau software akuntansi yang otomatis menghitung pemasukan, pengeluaran, dan laporan laba rugi.

    Beberapa contoh tools populer:

    • Jurnal.id – untuk laporan profesional

    • Kledo – cocok untuk UMKM

    • Accurate Online – lengkap dengan fitur multi-cabang

    • Google Sheets – fleksibel untuk usaha kecil

    Dengan bantuan digital tools, pekerjaan jadi lebih cepat, minim kesalahan, dan datanya bisa dipantau dari mana pun.

    9. Evaluasi & Review Rutin

    Setiap akhir bulan, luangkan waktu untuk mereview kondisi keuangan.
    Tanya ke diri sendiri:

    • Apakah target penjualan tercapai?

    • Pengeluaran mana yang bisa dipangkas?

    • Apakah cashflow sehat?

    Evaluasi rutin bukan tanda “ribet”, tapi tanda kamu benar-benar menguasai bisnis sendiri.

    Kesalahan Umum dalam Mengelola Keuangan Usaha

    1. Mencampur uang pribadi & bisnis.
      Ini kesalahan paling umum dan paling fatal.

    2. Tidak mencatat transaksi kecil.
      Kebocoran sering muncul dari pengeluaran kecil yang diabaikan.

    3. Tidak punya laporan keuangan sama sekali.
      Akibatnya, nggak tahu posisi bisnis sendiri.

    4. Asal ambil keputusan tanpa data.
      Misalnya, menaikkan harga karena “feeling” tanpa analisis margin.

    Testimoni Peserta Program Teman Bertumbuh

    💬 “Saya dulu nggak pernah ngerti laporan keuangan. Setelah ikut kelas Profit with Clarity, sekarang saya bisa baca arah bisnis saya sendiri. Ternyata beberapa bulan ini saya rugi karena HPP salah hitung! Untung saya sadar cepat.”
    Santi, Pemilik Laundry di Sidoarjo

    💬 “Saya pikir pembukuan itu cuma buat perusahaan besar. Tapi setelah ikut kelas di Teman Bertumbuh, saya ngerti kalau laporan keuangan bisa bantu ambil keputusan tanpa stres. Sekarang saya tahu kapan harus ekspansi, kapan harus hemat.”
    Rizky, Pemilik Toko Online Aksesoris Handmade

    Mengelola keuangan usaha bukan tugas akuntan saja, tapi keterampilan dasar setiap pengusaha.
    Kalau kamu bisa membaca laporan keuangan, kamu bisa mengendalikan bisnis, bukan dikendalikan bisnis.

    Jangan tunggu sampai bingung ke mana larinya uang tiap bulan.
    Mulai dari hal kecil: pisahkan rekening, catat transaksi, pantau arus kas, dan evaluasi secara rutin.

    Kalau kamu ingin belajar langsung dengan panduan praktis dan latihan nyata, ada program yang bisa bantu kamu paham laporan keuangan tanpa ribet.

    🌿 Ikuti Group Class “Profit with Clarity” dari Teman Bertumbuh
    Kendalikan bisnis dari laporan keuangan, bukan insting!

    📲 Daftar di 0812-8464-8244
    Ikuti Instagram 👉 @temanbertumbuh_official

  • Cara Mengelola Keuangan Usaha Sumenep || 0812-8464-8244

    Cara Mengelola Keuangan Usaha agar Bisnis Lebih Terkendali

    Cara Mengelola Keuangan Usaha Sumenep

    Banyak pelaku usaha fokus mengejar omzet tinggi tanpa tahu apakah bisnisnya benar-benar untung. Padahal, omzet besar belum tentu berarti laba besar. Tanpa pengelolaan keuangan yang baik, bisnis bisa tampak berkembang di luar — tapi sebenarnya bocor di dalam.

    Coba pikirkan, berapa banyak pelaku usaha yang belum tahu pasti berapa modal, biaya operasional, atau margin labanya sendiri. Semua dijalankan berdasarkan feeling.
    Masalahnya, feeling nggak bisa jadi dasar keputusan finansial yang sehat.

    Keuangan yang rapi bukan sekadar “angka di buku”, tapi cerminan seberapa terkendali bisnismu. Ketika kamu tahu arus kas, laporan laba rugi, dan HPP (Harga Pokok Produksi), kamu bisa membuat keputusan dengan percaya diri — bukan tebak-tebakan.

    Dengan pengelolaan keuangan yang baik, kamu akan:
    ✅ Menghindari kebocoran kas yang nggak disadari
    ✅ Bisa memantau apakah bisnis benar-benar menghasilkan
    ✅ Lebih siap menghadapi penurunan penjualan
    ✅ Punya dasar kuat untuk scale up atau cari investor

    Langkah-Langkah Mengelola Keuangan Usaha

    1. Pisahkan Keuangan Pribadi dan Bisnis

    Ini langkah paling dasar, tapi paling sering dilanggar.
    Kalau kamu masih mencampur keuangan pribadi dengan keuangan usaha, kamu tidak akan tahu kondisi riil bisnismu.

    Gunakan rekening terpisah khusus bisnis. Dengan begitu, setiap transaksi akan lebih mudah dilacak dan laporan keuangan bisa dibuat lebih akurat.
    Ingat: uang bisnis bukan uang jajan.

    2. Catat Semua Transaksi

    Setiap pemasukan dan pengeluaran, sekecil apa pun, wajib dicatat.
    Tanpa pencatatan, kamu akan kehilangan jejak keuangan — dan ini sering jadi sumber masalah.

    Sekarang sudah banyak cara mudah untuk mencatat keuangan:

    • Buku kas manual

    • Spreadsheet Excel atau Google Sheet

    • Aplikasi seperti BukuKas, Jurnal.id, atau Kledo

    Catatan keuangan bukan cuma untuk laporan, tapi untuk menemukan pola:
    Apakah pengeluaran membengkak di bulan tertentu? Apakah ada pemborosan yang bisa dikurangi?

    3. Rencanakan Anggaran Bulanan

    Anggaran bisnis bukan hanya soal menahan pengeluaran, tapi mengarahkan uang ke hal yang paling produktif.
    Tentukan porsi untuk:

    • Bahan baku atau stok

    • Gaji karyawan

    • Biaya promosi

    • Operasional bulanan

    • Dana cadangan

    Dengan perencanaan ini, kamu bisa tahu batas aman pengeluaran.
    Kalau realisasi anggaran melebihi rencana, berarti ada yang perlu dievaluasi.

    4. Hitung Modal, HPP, dan Margin Laba

    Banyak pelaku usaha menentukan harga jual berdasarkan harga pasar, bukan perhitungan biaya.
    Padahal, kalau salah menghitung HPP (Harga Pokok Produksi), kamu bisa jual rugi tanpa sadar.

    Rumus sederhana:
    HPP = (Total Biaya Produksi + Operasional) / Jumlah Produk

    Setelah tahu HPP, baru tentukan margin laba. Idealnya, margin bersih minimal 20–30% tergantung jenis usaha.
    Dengan perhitungan ini, harga jualmu punya dasar kuat — bukan sekadar ikut-ikutan.

    5. Kelola Arus Kas (Cashflow)

    Cashflow ibarat darah dalam tubuh bisnis.
    Meskipun laba terlihat besar di laporan, tapi kalau arus kas macet — bisnis bisa kehabisan napas.

    Pastikan:

    • Pemasukan lebih besar dari pengeluaran

    • Tagihan pelanggan ditagih tepat waktu

    • Pembayaran ke supplier diatur dengan disiplin

    Kamu juga bisa buat cashflow forecast sederhana untuk melihat proyeksi keuangan 3–6 bulan ke depan.

    6. Buat Laporan Laba Rugi

    Laporan laba rugi adalah alat penting untuk mengetahui performa bisnismu.
    Laporan ini menunjukkan berapa besar pendapatan, biaya, dan laba bersih yang dihasilkan.

    Gunakan laporan ini untuk menjawab pertanyaan seperti:
    📊 Apakah bisnis sedang tumbuh atau menurun?
    📊 Produk mana yang paling menguntungkan?
    📊 Apakah biaya promosi sebanding dengan hasilnya?

    Dengan demikian, kamu bisa ambil keputusan berbasis data — bukan perasaan.

    7. Siapkan Dana Darurat Usaha

    Bisnis tidak selalu berjalan mulus. Ada masa sepi pelanggan, bahan baku naik, atau pembayaran klien yang telat.
    Untuk itu, penting banget menyiapkan buffer fund alias dana darurat.

    Idealnya, siapkan minimal 3 bulan biaya operasional.
    Dana ini bisa disimpan di rekening terpisah agar tidak tercampur dengan kas harian.

    8. Gunakan Tools Digital

    Era sekarang, mengelola keuangan nggak harus ribet.
    Kamu bisa gunakan tools atau software akuntansi yang otomatis menghitung pemasukan, pengeluaran, dan laporan laba rugi.

    Beberapa contoh tools populer:

    • Jurnal.id – untuk laporan profesional

    • Kledo – cocok untuk UMKM

    • Accurate Online – lengkap dengan fitur multi-cabang

    • Google Sheets – fleksibel untuk usaha kecil

    Dengan bantuan digital tools, pekerjaan jadi lebih cepat, minim kesalahan, dan datanya bisa dipantau dari mana pun.

    9. Evaluasi & Review Rutin

    Setiap akhir bulan, luangkan waktu untuk mereview kondisi keuangan.
    Tanya ke diri sendiri:

    • Apakah target penjualan tercapai?

    • Pengeluaran mana yang bisa dipangkas?

    • Apakah cashflow sehat?

    Evaluasi rutin bukan tanda “ribet”, tapi tanda kamu benar-benar menguasai bisnis sendiri.

    Kesalahan Umum dalam Mengelola Keuangan Usaha

    1. Mencampur uang pribadi & bisnis.
      Ini kesalahan paling umum dan paling fatal.

    2. Tidak mencatat transaksi kecil.
      Kebocoran sering muncul dari pengeluaran kecil yang diabaikan.

    3. Tidak punya laporan keuangan sama sekali.
      Akibatnya, nggak tahu posisi bisnis sendiri.

    4. Asal ambil keputusan tanpa data.
      Misalnya, menaikkan harga karena “feeling” tanpa analisis margin.

    Testimoni Peserta Program Teman Bertumbuh

    💬 “Saya dulu nggak pernah ngerti laporan keuangan. Setelah ikut kelas Profit with Clarity, sekarang saya bisa baca arah bisnis saya sendiri. Ternyata beberapa bulan ini saya rugi karena HPP salah hitung! Untung saya sadar cepat.”
    Santi, Pemilik Laundry di Sidoarjo

    💬 “Saya pikir pembukuan itu cuma buat perusahaan besar. Tapi setelah ikut kelas di Teman Bertumbuh, saya ngerti kalau laporan keuangan bisa bantu ambil keputusan tanpa stres. Sekarang saya tahu kapan harus ekspansi, kapan harus hemat.”
    Rizky, Pemilik Toko Online Aksesoris Handmade

    Mengelola keuangan usaha bukan tugas akuntan saja, tapi keterampilan dasar setiap pengusaha.
    Kalau kamu bisa membaca laporan keuangan, kamu bisa mengendalikan bisnis, bukan dikendalikan bisnis.

    Jangan tunggu sampai bingung ke mana larinya uang tiap bulan.
    Mulai dari hal kecil: pisahkan rekening, catat transaksi, pantau arus kas, dan evaluasi secara rutin.

    Kalau kamu ingin belajar langsung dengan panduan praktis dan latihan nyata, ada program yang bisa bantu kamu paham laporan keuangan tanpa ribet.

    🌿 Ikuti Group Class “Profit with Clarity” dari Teman Bertumbuh
    Kendalikan bisnis dari laporan keuangan, bukan insting!

    📲 Daftar di 0812-8464-8244
    Ikuti Instagram 👉 @temanbertumbuh_official

  • Cara Mengelola Keuangan Usaha Pamekasan || 0812-8464-8244

    Cara Mengelola Keuangan Usaha agar Bisnis Lebih Terkendali

    Cara Mengelola Keuangan Usaha Pamekasan

    Banyak pelaku usaha fokus mengejar omzet tinggi tanpa tahu apakah bisnisnya benar-benar untung. Padahal, omzet besar belum tentu berarti laba besar. Tanpa pengelolaan keuangan yang baik, bisnis bisa tampak berkembang di luar — tapi sebenarnya bocor di dalam.

    Coba pikirkan, berapa banyak pelaku usaha yang belum tahu pasti berapa modal, biaya operasional, atau margin labanya sendiri. Semua dijalankan berdasarkan feeling.
    Masalahnya, feeling nggak bisa jadi dasar keputusan finansial yang sehat.

    Keuangan yang rapi bukan sekadar “angka di buku”, tapi cerminan seberapa terkendali bisnismu. Ketika kamu tahu arus kas, laporan laba rugi, dan HPP (Harga Pokok Produksi), kamu bisa membuat keputusan dengan percaya diri — bukan tebak-tebakan.

    Dengan pengelolaan keuangan yang baik, kamu akan:
    ✅ Menghindari kebocoran kas yang nggak disadari
    ✅ Bisa memantau apakah bisnis benar-benar menghasilkan
    ✅ Lebih siap menghadapi penurunan penjualan
    ✅ Punya dasar kuat untuk scale up atau cari investor

    Langkah-Langkah Mengelola Keuangan Usaha

    1. Pisahkan Keuangan Pribadi dan Bisnis

    Ini langkah paling dasar, tapi paling sering dilanggar.
    Kalau kamu masih mencampur keuangan pribadi dengan keuangan usaha, kamu tidak akan tahu kondisi riil bisnismu.

    Gunakan rekening terpisah khusus bisnis. Dengan begitu, setiap transaksi akan lebih mudah dilacak dan laporan keuangan bisa dibuat lebih akurat.
    Ingat: uang bisnis bukan uang jajan.

    2. Catat Semua Transaksi

    Setiap pemasukan dan pengeluaran, sekecil apa pun, wajib dicatat.
    Tanpa pencatatan, kamu akan kehilangan jejak keuangan — dan ini sering jadi sumber masalah.

    Sekarang sudah banyak cara mudah untuk mencatat keuangan:

    • Buku kas manual

    • Spreadsheet Excel atau Google Sheet

    • Aplikasi seperti BukuKas, Jurnal.id, atau Kledo

    Catatan keuangan bukan cuma untuk laporan, tapi untuk menemukan pola:
    Apakah pengeluaran membengkak di bulan tertentu? Apakah ada pemborosan yang bisa dikurangi?

    3. Rencanakan Anggaran Bulanan

    Anggaran bisnis bukan hanya soal menahan pengeluaran, tapi mengarahkan uang ke hal yang paling produktif.
    Tentukan porsi untuk:

    • Bahan baku atau stok

    • Gaji karyawan

    • Biaya promosi

    • Operasional bulanan

    • Dana cadangan

    Dengan perencanaan ini, kamu bisa tahu batas aman pengeluaran.
    Kalau realisasi anggaran melebihi rencana, berarti ada yang perlu dievaluasi.

    4. Hitung Modal, HPP, dan Margin Laba

    Banyak pelaku usaha menentukan harga jual berdasarkan harga pasar, bukan perhitungan biaya.
    Padahal, kalau salah menghitung HPP (Harga Pokok Produksi), kamu bisa jual rugi tanpa sadar.

    Rumus sederhana:
    HPP = (Total Biaya Produksi + Operasional) / Jumlah Produk

    Setelah tahu HPP, baru tentukan margin laba. Idealnya, margin bersih minimal 20–30% tergantung jenis usaha.
    Dengan perhitungan ini, harga jualmu punya dasar kuat — bukan sekadar ikut-ikutan.

    5. Kelola Arus Kas (Cashflow)

    Cashflow ibarat darah dalam tubuh bisnis.
    Meskipun laba terlihat besar di laporan, tapi kalau arus kas macet — bisnis bisa kehabisan napas.

    Pastikan:

    • Pemasukan lebih besar dari pengeluaran

    • Tagihan pelanggan ditagih tepat waktu

    • Pembayaran ke supplier diatur dengan disiplin

    Kamu juga bisa buat cashflow forecast sederhana untuk melihat proyeksi keuangan 3–6 bulan ke depan.

    6. Buat Laporan Laba Rugi

    Laporan laba rugi adalah alat penting untuk mengetahui performa bisnismu.
    Laporan ini menunjukkan berapa besar pendapatan, biaya, dan laba bersih yang dihasilkan.

    Gunakan laporan ini untuk menjawab pertanyaan seperti:
    📊 Apakah bisnis sedang tumbuh atau menurun?
    📊 Produk mana yang paling menguntungkan?
    📊 Apakah biaya promosi sebanding dengan hasilnya?

    Dengan demikian, kamu bisa ambil keputusan berbasis data — bukan perasaan.

    7. Siapkan Dana Darurat Usaha

    Bisnis tidak selalu berjalan mulus. Ada masa sepi pelanggan, bahan baku naik, atau pembayaran klien yang telat.
    Untuk itu, penting banget menyiapkan buffer fund alias dana darurat.

    Idealnya, siapkan minimal 3 bulan biaya operasional.
    Dana ini bisa disimpan di rekening terpisah agar tidak tercampur dengan kas harian.

    8. Gunakan Tools Digital

    Era sekarang, mengelola keuangan nggak harus ribet.
    Kamu bisa gunakan tools atau software akuntansi yang otomatis menghitung pemasukan, pengeluaran, dan laporan laba rugi.

    Beberapa contoh tools populer:

    • Jurnal.id – untuk laporan profesional

    • Kledo – cocok untuk UMKM

    • Accurate Online – lengkap dengan fitur multi-cabang

    • Google Sheets – fleksibel untuk usaha kecil

    Dengan bantuan digital tools, pekerjaan jadi lebih cepat, minim kesalahan, dan datanya bisa dipantau dari mana pun.

    9. Evaluasi & Review Rutin

    Setiap akhir bulan, luangkan waktu untuk mereview kondisi keuangan.
    Tanya ke diri sendiri:

    • Apakah target penjualan tercapai?

    • Pengeluaran mana yang bisa dipangkas?

    • Apakah cashflow sehat?

    Evaluasi rutin bukan tanda “ribet”, tapi tanda kamu benar-benar menguasai bisnis sendiri.

    Kesalahan Umum dalam Mengelola Keuangan Usaha

    1. Mencampur uang pribadi & bisnis.
      Ini kesalahan paling umum dan paling fatal.

    2. Tidak mencatat transaksi kecil.
      Kebocoran sering muncul dari pengeluaran kecil yang diabaikan.

    3. Tidak punya laporan keuangan sama sekali.
      Akibatnya, nggak tahu posisi bisnis sendiri.

    4. Asal ambil keputusan tanpa data.
      Misalnya, menaikkan harga karena “feeling” tanpa analisis margin.

    Testimoni Peserta Program Teman Bertumbuh

    💬 “Saya dulu nggak pernah ngerti laporan keuangan. Setelah ikut kelas Profit with Clarity, sekarang saya bisa baca arah bisnis saya sendiri. Ternyata beberapa bulan ini saya rugi karena HPP salah hitung! Untung saya sadar cepat.”
    Santi, Pemilik Laundry di Sidoarjo

    💬 “Saya pikir pembukuan itu cuma buat perusahaan besar. Tapi setelah ikut kelas di Teman Bertumbuh, saya ngerti kalau laporan keuangan bisa bantu ambil keputusan tanpa stres. Sekarang saya tahu kapan harus ekspansi, kapan harus hemat.”
    Rizky, Pemilik Toko Online Aksesoris Handmade

    Mengelola keuangan usaha bukan tugas akuntan saja, tapi keterampilan dasar setiap pengusaha.
    Kalau kamu bisa membaca laporan keuangan, kamu bisa mengendalikan bisnis, bukan dikendalikan bisnis.

    Jangan tunggu sampai bingung ke mana larinya uang tiap bulan.
    Mulai dari hal kecil: pisahkan rekening, catat transaksi, pantau arus kas, dan evaluasi secara rutin.

    Kalau kamu ingin belajar langsung dengan panduan praktis dan latihan nyata, ada program yang bisa bantu kamu paham laporan keuangan tanpa ribet.

    🌿 Ikuti Group Class “Profit with Clarity” dari Teman Bertumbuh
    Kendalikan bisnis dari laporan keuangan, bukan insting!

    📲 Daftar di 0812-8464-8244
    Ikuti Instagram 👉 @temanbertumbuh_official

  • Cara Mengelola Keuangan Usaha Sampang || 0812-8464-8244

    Cara Mengelola Keuangan Usaha agar Bisnis Lebih Terkendali

    Cara Mengelola Keuangan Usaha Sampang

    Banyak pelaku usaha fokus mengejar omzet tinggi tanpa tahu apakah bisnisnya benar-benar untung. Padahal, omzet besar belum tentu berarti laba besar. Tanpa pengelolaan keuangan yang baik, bisnis bisa tampak berkembang di luar — tapi sebenarnya bocor di dalam.

    Coba pikirkan, berapa banyak pelaku usaha yang belum tahu pasti berapa modal, biaya operasional, atau margin labanya sendiri. Semua dijalankan berdasarkan feeling.
    Masalahnya, feeling nggak bisa jadi dasar keputusan finansial yang sehat.

    Keuangan yang rapi bukan sekadar “angka di buku”, tapi cerminan seberapa terkendali bisnismu. Ketika kamu tahu arus kas, laporan laba rugi, dan HPP (Harga Pokok Produksi), kamu bisa membuat keputusan dengan percaya diri — bukan tebak-tebakan.

    Dengan pengelolaan keuangan yang baik, kamu akan:
    ✅ Menghindari kebocoran kas yang nggak disadari
    ✅ Bisa memantau apakah bisnis benar-benar menghasilkan
    ✅ Lebih siap menghadapi penurunan penjualan
    ✅ Punya dasar kuat untuk scale up atau cari investor

    Langkah-Langkah Mengelola Keuangan Usaha

    1. Pisahkan Keuangan Pribadi dan Bisnis

    Ini langkah paling dasar, tapi paling sering dilanggar.
    Kalau kamu masih mencampur keuangan pribadi dengan keuangan usaha, kamu tidak akan tahu kondisi riil bisnismu.

    Gunakan rekening terpisah khusus bisnis. Dengan begitu, setiap transaksi akan lebih mudah dilacak dan laporan keuangan bisa dibuat lebih akurat.
    Ingat: uang bisnis bukan uang jajan.

    2. Catat Semua Transaksi

    Setiap pemasukan dan pengeluaran, sekecil apa pun, wajib dicatat.
    Tanpa pencatatan, kamu akan kehilangan jejak keuangan — dan ini sering jadi sumber masalah.

    Sekarang sudah banyak cara mudah untuk mencatat keuangan:

    • Buku kas manual

    • Spreadsheet Excel atau Google Sheet

    • Aplikasi seperti BukuKas, Jurnal.id, atau Kledo

    Catatan keuangan bukan cuma untuk laporan, tapi untuk menemukan pola:
    Apakah pengeluaran membengkak di bulan tertentu? Apakah ada pemborosan yang bisa dikurangi?

    3. Rencanakan Anggaran Bulanan

    Anggaran bisnis bukan hanya soal menahan pengeluaran, tapi mengarahkan uang ke hal yang paling produktif.
    Tentukan porsi untuk:

    • Bahan baku atau stok

    • Gaji karyawan

    • Biaya promosi

    • Operasional bulanan

    • Dana cadangan

    Dengan perencanaan ini, kamu bisa tahu batas aman pengeluaran.
    Kalau realisasi anggaran melebihi rencana, berarti ada yang perlu dievaluasi.

    4. Hitung Modal, HPP, dan Margin Laba

    Banyak pelaku usaha menentukan harga jual berdasarkan harga pasar, bukan perhitungan biaya.
    Padahal, kalau salah menghitung HPP (Harga Pokok Produksi), kamu bisa jual rugi tanpa sadar.

    Rumus sederhana:
    HPP = (Total Biaya Produksi + Operasional) / Jumlah Produk

    Setelah tahu HPP, baru tentukan margin laba. Idealnya, margin bersih minimal 20–30% tergantung jenis usaha.
    Dengan perhitungan ini, harga jualmu punya dasar kuat — bukan sekadar ikut-ikutan.

    5. Kelola Arus Kas (Cashflow)

    Cashflow ibarat darah dalam tubuh bisnis.
    Meskipun laba terlihat besar di laporan, tapi kalau arus kas macet — bisnis bisa kehabisan napas.

    Pastikan:

    • Pemasukan lebih besar dari pengeluaran

    • Tagihan pelanggan ditagih tepat waktu

    • Pembayaran ke supplier diatur dengan disiplin

    Kamu juga bisa buat cashflow forecast sederhana untuk melihat proyeksi keuangan 3–6 bulan ke depan.

    6. Buat Laporan Laba Rugi

    Laporan laba rugi adalah alat penting untuk mengetahui performa bisnismu.
    Laporan ini menunjukkan berapa besar pendapatan, biaya, dan laba bersih yang dihasilkan.

    Gunakan laporan ini untuk menjawab pertanyaan seperti:
    📊 Apakah bisnis sedang tumbuh atau menurun?
    📊 Produk mana yang paling menguntungkan?
    📊 Apakah biaya promosi sebanding dengan hasilnya?

    Dengan demikian, kamu bisa ambil keputusan berbasis data — bukan perasaan.

    7. Siapkan Dana Darurat Usaha

    Bisnis tidak selalu berjalan mulus. Ada masa sepi pelanggan, bahan baku naik, atau pembayaran klien yang telat.
    Untuk itu, penting banget menyiapkan buffer fund alias dana darurat.

    Idealnya, siapkan minimal 3 bulan biaya operasional.
    Dana ini bisa disimpan di rekening terpisah agar tidak tercampur dengan kas harian.

    8. Gunakan Tools Digital

    Era sekarang, mengelola keuangan nggak harus ribet.
    Kamu bisa gunakan tools atau software akuntansi yang otomatis menghitung pemasukan, pengeluaran, dan laporan laba rugi.

    Beberapa contoh tools populer:

    • Jurnal.id – untuk laporan profesional

    • Kledo – cocok untuk UMKM

    • Accurate Online – lengkap dengan fitur multi-cabang

    • Google Sheets – fleksibel untuk usaha kecil

    Dengan bantuan digital tools, pekerjaan jadi lebih cepat, minim kesalahan, dan datanya bisa dipantau dari mana pun.

    9. Evaluasi & Review Rutin

    Setiap akhir bulan, luangkan waktu untuk mereview kondisi keuangan.
    Tanya ke diri sendiri:

    • Apakah target penjualan tercapai?

    • Pengeluaran mana yang bisa dipangkas?

    • Apakah cashflow sehat?

    Evaluasi rutin bukan tanda “ribet”, tapi tanda kamu benar-benar menguasai bisnis sendiri.

    Kesalahan Umum dalam Mengelola Keuangan Usaha

    1. Mencampur uang pribadi & bisnis.
      Ini kesalahan paling umum dan paling fatal.

    2. Tidak mencatat transaksi kecil.
      Kebocoran sering muncul dari pengeluaran kecil yang diabaikan.

    3. Tidak punya laporan keuangan sama sekali.
      Akibatnya, nggak tahu posisi bisnis sendiri.

    4. Asal ambil keputusan tanpa data.
      Misalnya, menaikkan harga karena “feeling” tanpa analisis margin.

    Testimoni Peserta Program Teman Bertumbuh

    💬 “Saya dulu nggak pernah ngerti laporan keuangan. Setelah ikut kelas Profit with Clarity, sekarang saya bisa baca arah bisnis saya sendiri. Ternyata beberapa bulan ini saya rugi karena HPP salah hitung! Untung saya sadar cepat.”
    Santi, Pemilik Laundry di Sidoarjo

    💬 “Saya pikir pembukuan itu cuma buat perusahaan besar. Tapi setelah ikut kelas di Teman Bertumbuh, saya ngerti kalau laporan keuangan bisa bantu ambil keputusan tanpa stres. Sekarang saya tahu kapan harus ekspansi, kapan harus hemat.”
    Rizky, Pemilik Toko Online Aksesoris Handmade

    Mengelola keuangan usaha bukan tugas akuntan saja, tapi keterampilan dasar setiap pengusaha.
    Kalau kamu bisa membaca laporan keuangan, kamu bisa mengendalikan bisnis, bukan dikendalikan bisnis.

    Jangan tunggu sampai bingung ke mana larinya uang tiap bulan.
    Mulai dari hal kecil: pisahkan rekening, catat transaksi, pantau arus kas, dan evaluasi secara rutin.

    Kalau kamu ingin belajar langsung dengan panduan praktis dan latihan nyata, ada program yang bisa bantu kamu paham laporan keuangan tanpa ribet.

    🌿 Ikuti Group Class “Profit with Clarity” dari Teman Bertumbuh
    Kendalikan bisnis dari laporan keuangan, bukan insting!

    📲 Daftar di 0812-8464-8244
    Ikuti Instagram 👉 @temanbertumbuh_official

  • Cara Mengelola Keuangan Usaha Bangkalan || 0812-8464-8244

    Cara Mengelola Keuangan Usaha agar Bisnis Lebih Terkendali

    Cara Mengelola Keuangan Usaha Bangkalan

    Banyak pelaku usaha fokus mengejar omzet tinggi tanpa tahu apakah bisnisnya benar-benar untung. Padahal, omzet besar belum tentu berarti laba besar. Tanpa pengelolaan keuangan yang baik, bisnis bisa tampak berkembang di luar — tapi sebenarnya bocor di dalam.

    Coba pikirkan, berapa banyak pelaku usaha yang belum tahu pasti berapa modal, biaya operasional, atau margin labanya sendiri. Semua dijalankan berdasarkan feeling.
    Masalahnya, feeling nggak bisa jadi dasar keputusan finansial yang sehat.

    Keuangan yang rapi bukan sekadar “angka di buku”, tapi cerminan seberapa terkendali bisnismu. Ketika kamu tahu arus kas, laporan laba rugi, dan HPP (Harga Pokok Produksi), kamu bisa membuat keputusan dengan percaya diri — bukan tebak-tebakan.

    Dengan pengelolaan keuangan yang baik, kamu akan:
    ✅ Menghindari kebocoran kas yang nggak disadari
    ✅ Bisa memantau apakah bisnis benar-benar menghasilkan
    ✅ Lebih siap menghadapi penurunan penjualan
    ✅ Punya dasar kuat untuk scale up atau cari investor

    Langkah-Langkah Mengelola Keuangan Usaha

    1. Pisahkan Keuangan Pribadi dan Bisnis

    Ini langkah paling dasar, tapi paling sering dilanggar.
    Kalau kamu masih mencampur keuangan pribadi dengan keuangan usaha, kamu tidak akan tahu kondisi riil bisnismu.

    Gunakan rekening terpisah khusus bisnis. Dengan begitu, setiap transaksi akan lebih mudah dilacak dan laporan keuangan bisa dibuat lebih akurat.
    Ingat: uang bisnis bukan uang jajan.

    2. Catat Semua Transaksi

    Setiap pemasukan dan pengeluaran, sekecil apa pun, wajib dicatat.
    Tanpa pencatatan, kamu akan kehilangan jejak keuangan — dan ini sering jadi sumber masalah.

    Sekarang sudah banyak cara mudah untuk mencatat keuangan:

    • Buku kas manual

    • Spreadsheet Excel atau Google Sheet

    • Aplikasi seperti BukuKas, Jurnal.id, atau Kledo

    Catatan keuangan bukan cuma untuk laporan, tapi untuk menemukan pola:
    Apakah pengeluaran membengkak di bulan tertentu? Apakah ada pemborosan yang bisa dikurangi?

    3. Rencanakan Anggaran Bulanan

    Anggaran bisnis bukan hanya soal menahan pengeluaran, tapi mengarahkan uang ke hal yang paling produktif.
    Tentukan porsi untuk:

    • Bahan baku atau stok

    • Gaji karyawan

    • Biaya promosi

    • Operasional bulanan

    • Dana cadangan

    Dengan perencanaan ini, kamu bisa tahu batas aman pengeluaran.
    Kalau realisasi anggaran melebihi rencana, berarti ada yang perlu dievaluasi.

    4. Hitung Modal, HPP, dan Margin Laba

    Banyak pelaku usaha menentukan harga jual berdasarkan harga pasar, bukan perhitungan biaya.
    Padahal, kalau salah menghitung HPP (Harga Pokok Produksi), kamu bisa jual rugi tanpa sadar.

    Rumus sederhana:
    HPP = (Total Biaya Produksi + Operasional) / Jumlah Produk

    Setelah tahu HPP, baru tentukan margin laba. Idealnya, margin bersih minimal 20–30% tergantung jenis usaha.
    Dengan perhitungan ini, harga jualmu punya dasar kuat — bukan sekadar ikut-ikutan.

    5. Kelola Arus Kas (Cashflow)

    Cashflow ibarat darah dalam tubuh bisnis.
    Meskipun laba terlihat besar di laporan, tapi kalau arus kas macet — bisnis bisa kehabisan napas.

    Pastikan:

    • Pemasukan lebih besar dari pengeluaran

    • Tagihan pelanggan ditagih tepat waktu

    • Pembayaran ke supplier diatur dengan disiplin

    Kamu juga bisa buat cashflow forecast sederhana untuk melihat proyeksi keuangan 3–6 bulan ke depan.

    6. Buat Laporan Laba Rugi

    Laporan laba rugi adalah alat penting untuk mengetahui performa bisnismu.
    Laporan ini menunjukkan berapa besar pendapatan, biaya, dan laba bersih yang dihasilkan.

    Gunakan laporan ini untuk menjawab pertanyaan seperti:
    📊 Apakah bisnis sedang tumbuh atau menurun?
    📊 Produk mana yang paling menguntungkan?
    📊 Apakah biaya promosi sebanding dengan hasilnya?

    Dengan demikian, kamu bisa ambil keputusan berbasis data — bukan perasaan.

    7. Siapkan Dana Darurat Usaha

    Bisnis tidak selalu berjalan mulus. Ada masa sepi pelanggan, bahan baku naik, atau pembayaran klien yang telat.
    Untuk itu, penting banget menyiapkan buffer fund alias dana darurat.

    Idealnya, siapkan minimal 3 bulan biaya operasional.
    Dana ini bisa disimpan di rekening terpisah agar tidak tercampur dengan kas harian.

    8. Gunakan Tools Digital

    Era sekarang, mengelola keuangan nggak harus ribet.
    Kamu bisa gunakan tools atau software akuntansi yang otomatis menghitung pemasukan, pengeluaran, dan laporan laba rugi.

    Beberapa contoh tools populer:

    • Jurnal.id – untuk laporan profesional

    • Kledo – cocok untuk UMKM

    • Accurate Online – lengkap dengan fitur multi-cabang

    • Google Sheets – fleksibel untuk usaha kecil

    Dengan bantuan digital tools, pekerjaan jadi lebih cepat, minim kesalahan, dan datanya bisa dipantau dari mana pun.

    9. Evaluasi & Review Rutin

    Setiap akhir bulan, luangkan waktu untuk mereview kondisi keuangan.
    Tanya ke diri sendiri:

    • Apakah target penjualan tercapai?

    • Pengeluaran mana yang bisa dipangkas?

    • Apakah cashflow sehat?

    Evaluasi rutin bukan tanda “ribet”, tapi tanda kamu benar-benar menguasai bisnis sendiri.

    Kesalahan Umum dalam Mengelola Keuangan Usaha

    1. Mencampur uang pribadi & bisnis.
      Ini kesalahan paling umum dan paling fatal.

    2. Tidak mencatat transaksi kecil.
      Kebocoran sering muncul dari pengeluaran kecil yang diabaikan.

    3. Tidak punya laporan keuangan sama sekali.
      Akibatnya, nggak tahu posisi bisnis sendiri.

    4. Asal ambil keputusan tanpa data.
      Misalnya, menaikkan harga karena “feeling” tanpa analisis margin.

    Testimoni Peserta Program Teman Bertumbuh

    💬 “Saya dulu nggak pernah ngerti laporan keuangan. Setelah ikut kelas Profit with Clarity, sekarang saya bisa baca arah bisnis saya sendiri. Ternyata beberapa bulan ini saya rugi karena HPP salah hitung! Untung saya sadar cepat.”
    Santi, Pemilik Laundry di Sidoarjo

    💬 “Saya pikir pembukuan itu cuma buat perusahaan besar. Tapi setelah ikut kelas di Teman Bertumbuh, saya ngerti kalau laporan keuangan bisa bantu ambil keputusan tanpa stres. Sekarang saya tahu kapan harus ekspansi, kapan harus hemat.”
    Rizky, Pemilik Toko Online Aksesoris Handmade

    Mengelola keuangan usaha bukan tugas akuntan saja, tapi keterampilan dasar setiap pengusaha.
    Kalau kamu bisa membaca laporan keuangan, kamu bisa mengendalikan bisnis, bukan dikendalikan bisnis.

    Jangan tunggu sampai bingung ke mana larinya uang tiap bulan.
    Mulai dari hal kecil: pisahkan rekening, catat transaksi, pantau arus kas, dan evaluasi secara rutin.

    Kalau kamu ingin belajar langsung dengan panduan praktis dan latihan nyata, ada program yang bisa bantu kamu paham laporan keuangan tanpa ribet.

    🌿 Ikuti Group Class “Profit with Clarity” dari Teman Bertumbuh
    Kendalikan bisnis dari laporan keuangan, bukan insting!

    📲 Daftar di 0812-8464-8244
    Ikuti Instagram 👉 @temanbertumbuh_official

  • Cara Mengelola Keuangan Usaha Gresik || 0812-8464-8244

    Cara Mengelola Keuangan Usaha agar Bisnis Lebih Terkendali

    Cara Mengelola Keuangan Usaha Gresik

    Banyak pelaku usaha fokus mengejar omzet tinggi tanpa tahu apakah bisnisnya benar-benar untung. Padahal, omzet besar belum tentu berarti laba besar. Tanpa pengelolaan keuangan yang baik, bisnis bisa tampak berkembang di luar — tapi sebenarnya bocor di dalam.

    Coba pikirkan, berapa banyak pelaku usaha yang belum tahu pasti berapa modal, biaya operasional, atau margin labanya sendiri. Semua dijalankan berdasarkan feeling.
    Masalahnya, feeling nggak bisa jadi dasar keputusan finansial yang sehat.

    Keuangan yang rapi bukan sekadar “angka di buku”, tapi cerminan seberapa terkendali bisnismu. Ketika kamu tahu arus kas, laporan laba rugi, dan HPP (Harga Pokok Produksi), kamu bisa membuat keputusan dengan percaya diri — bukan tebak-tebakan.

    Dengan pengelolaan keuangan yang baik, kamu akan:
    ✅ Menghindari kebocoran kas yang nggak disadari
    ✅ Bisa memantau apakah bisnis benar-benar menghasilkan
    ✅ Lebih siap menghadapi penurunan penjualan
    ✅ Punya dasar kuat untuk scale up atau cari investor

    Langkah-Langkah Mengelola Keuangan Usaha

    1. Pisahkan Keuangan Pribadi dan Bisnis

    Ini langkah paling dasar, tapi paling sering dilanggar.
    Kalau kamu masih mencampur keuangan pribadi dengan keuangan usaha, kamu tidak akan tahu kondisi riil bisnismu.

    Gunakan rekening terpisah khusus bisnis. Dengan begitu, setiap transaksi akan lebih mudah dilacak dan laporan keuangan bisa dibuat lebih akurat.
    Ingat: uang bisnis bukan uang jajan.

    2. Catat Semua Transaksi

    Setiap pemasukan dan pengeluaran, sekecil apa pun, wajib dicatat.
    Tanpa pencatatan, kamu akan kehilangan jejak keuangan — dan ini sering jadi sumber masalah.

    Sekarang sudah banyak cara mudah untuk mencatat keuangan:

    • Buku kas manual

    • Spreadsheet Excel atau Google Sheet

    • Aplikasi seperti BukuKas, Jurnal.id, atau Kledo

    Catatan keuangan bukan cuma untuk laporan, tapi untuk menemukan pola:
    Apakah pengeluaran membengkak di bulan tertentu? Apakah ada pemborosan yang bisa dikurangi?

    3. Rencanakan Anggaran Bulanan

    Anggaran bisnis bukan hanya soal menahan pengeluaran, tapi mengarahkan uang ke hal yang paling produktif.
    Tentukan porsi untuk:

    • Bahan baku atau stok

    • Gaji karyawan

    • Biaya promosi

    • Operasional bulanan

    • Dana cadangan

    Dengan perencanaan ini, kamu bisa tahu batas aman pengeluaran.
    Kalau realisasi anggaran melebihi rencana, berarti ada yang perlu dievaluasi.

    4. Hitung Modal, HPP, dan Margin Laba

    Banyak pelaku usaha menentukan harga jual berdasarkan harga pasar, bukan perhitungan biaya.
    Padahal, kalau salah menghitung HPP (Harga Pokok Produksi), kamu bisa jual rugi tanpa sadar.

    Rumus sederhana:
    HPP = (Total Biaya Produksi + Operasional) / Jumlah Produk

    Setelah tahu HPP, baru tentukan margin laba. Idealnya, margin bersih minimal 20–30% tergantung jenis usaha.
    Dengan perhitungan ini, harga jualmu punya dasar kuat — bukan sekadar ikut-ikutan.

    5. Kelola Arus Kas (Cashflow)

    Cashflow ibarat darah dalam tubuh bisnis.
    Meskipun laba terlihat besar di laporan, tapi kalau arus kas macet — bisnis bisa kehabisan napas.

    Pastikan:

    • Pemasukan lebih besar dari pengeluaran

    • Tagihan pelanggan ditagih tepat waktu

    • Pembayaran ke supplier diatur dengan disiplin

    Kamu juga bisa buat cashflow forecast sederhana untuk melihat proyeksi keuangan 3–6 bulan ke depan.

    6. Buat Laporan Laba Rugi

    Laporan laba rugi adalah alat penting untuk mengetahui performa bisnismu.
    Laporan ini menunjukkan berapa besar pendapatan, biaya, dan laba bersih yang dihasilkan.

    Gunakan laporan ini untuk menjawab pertanyaan seperti:
    📊 Apakah bisnis sedang tumbuh atau menurun?
    📊 Produk mana yang paling menguntungkan?
    📊 Apakah biaya promosi sebanding dengan hasilnya?

    Dengan demikian, kamu bisa ambil keputusan berbasis data — bukan perasaan.

    7. Siapkan Dana Darurat Usaha

    Bisnis tidak selalu berjalan mulus. Ada masa sepi pelanggan, bahan baku naik, atau pembayaran klien yang telat.
    Untuk itu, penting banget menyiapkan buffer fund alias dana darurat.

    Idealnya, siapkan minimal 3 bulan biaya operasional.
    Dana ini bisa disimpan di rekening terpisah agar tidak tercampur dengan kas harian.

    8. Gunakan Tools Digital

    Era sekarang, mengelola keuangan nggak harus ribet.
    Kamu bisa gunakan tools atau software akuntansi yang otomatis menghitung pemasukan, pengeluaran, dan laporan laba rugi.

    Beberapa contoh tools populer:

    • Jurnal.id – untuk laporan profesional

    • Kledo – cocok untuk UMKM

    • Accurate Online – lengkap dengan fitur multi-cabang

    • Google Sheets – fleksibel untuk usaha kecil

    Dengan bantuan digital tools, pekerjaan jadi lebih cepat, minim kesalahan, dan datanya bisa dipantau dari mana pun.

    9. Evaluasi & Review Rutin

    Setiap akhir bulan, luangkan waktu untuk mereview kondisi keuangan.
    Tanya ke diri sendiri:

    • Apakah target penjualan tercapai?

    • Pengeluaran mana yang bisa dipangkas?

    • Apakah cashflow sehat?

    Evaluasi rutin bukan tanda “ribet”, tapi tanda kamu benar-benar menguasai bisnis sendiri.

    Kesalahan Umum dalam Mengelola Keuangan Usaha

    1. Mencampur uang pribadi & bisnis.
      Ini kesalahan paling umum dan paling fatal.

    2. Tidak mencatat transaksi kecil.
      Kebocoran sering muncul dari pengeluaran kecil yang diabaikan.

    3. Tidak punya laporan keuangan sama sekali.
      Akibatnya, nggak tahu posisi bisnis sendiri.

    4. Asal ambil keputusan tanpa data.
      Misalnya, menaikkan harga karena “feeling” tanpa analisis margin.

    Testimoni Peserta Program Teman Bertumbuh

    💬 “Saya dulu nggak pernah ngerti laporan keuangan. Setelah ikut kelas Profit with Clarity, sekarang saya bisa baca arah bisnis saya sendiri. Ternyata beberapa bulan ini saya rugi karena HPP salah hitung! Untung saya sadar cepat.”
    Santi, Pemilik Laundry di Sidoarjo

    💬 “Saya pikir pembukuan itu cuma buat perusahaan besar. Tapi setelah ikut kelas di Teman Bertumbuh, saya ngerti kalau laporan keuangan bisa bantu ambil keputusan tanpa stres. Sekarang saya tahu kapan harus ekspansi, kapan harus hemat.”
    Rizky, Pemilik Toko Online Aksesoris Handmade

    Mengelola keuangan usaha bukan tugas akuntan saja, tapi keterampilan dasar setiap pengusaha.
    Kalau kamu bisa membaca laporan keuangan, kamu bisa mengendalikan bisnis, bukan dikendalikan bisnis.

    Jangan tunggu sampai bingung ke mana larinya uang tiap bulan.
    Mulai dari hal kecil: pisahkan rekening, catat transaksi, pantau arus kas, dan evaluasi secara rutin.

    Kalau kamu ingin belajar langsung dengan panduan praktis dan latihan nyata, ada program yang bisa bantu kamu paham laporan keuangan tanpa ribet.

    🌿 Ikuti Group Class “Profit with Clarity” dari Teman Bertumbuh
    Kendalikan bisnis dari laporan keuangan, bukan insting!

    📲 Daftar di 0812-8464-8244
    Ikuti Instagram 👉 @temanbertumbuh_official

  • Cara Mengelola Keuangan Usaha Sidoarjo || 0812-8464-8244

    Cara Mengelola Keuangan Usaha agar Bisnis Lebih Terkendali

    Cara Mengelola Keuangan Usaha Sidoarjo

    Banyak pelaku usaha fokus mengejar omzet tinggi tanpa tahu apakah bisnisnya benar-benar untung. Padahal, omzet besar belum tentu berarti laba besar. Tanpa pengelolaan keuangan yang baik, bisnis bisa tampak berkembang di luar — tapi sebenarnya bocor di dalam.

    Coba pikirkan, berapa banyak pelaku usaha yang belum tahu pasti berapa modal, biaya operasional, atau margin labanya sendiri. Semua dijalankan berdasarkan feeling.
    Masalahnya, feeling nggak bisa jadi dasar keputusan finansial yang sehat.

    Keuangan yang rapi bukan sekadar “angka di buku”, tapi cerminan seberapa terkendali bisnismu. Ketika kamu tahu arus kas, laporan laba rugi, dan HPP (Harga Pokok Produksi), kamu bisa membuat keputusan dengan percaya diri — bukan tebak-tebakan.

    Dengan pengelolaan keuangan yang baik, kamu akan:
    ✅ Menghindari kebocoran kas yang nggak disadari
    ✅ Bisa memantau apakah bisnis benar-benar menghasilkan
    ✅ Lebih siap menghadapi penurunan penjualan
    ✅ Punya dasar kuat untuk scale up atau cari investor

    Langkah-Langkah Mengelola Keuangan Usaha

    1. Pisahkan Keuangan Pribadi dan Bisnis

    Ini langkah paling dasar, tapi paling sering dilanggar.
    Kalau kamu masih mencampur keuangan pribadi dengan keuangan usaha, kamu tidak akan tahu kondisi riil bisnismu.

    Gunakan rekening terpisah khusus bisnis. Dengan begitu, setiap transaksi akan lebih mudah dilacak dan laporan keuangan bisa dibuat lebih akurat.
    Ingat: uang bisnis bukan uang jajan.

    2. Catat Semua Transaksi

    Setiap pemasukan dan pengeluaran, sekecil apa pun, wajib dicatat.
    Tanpa pencatatan, kamu akan kehilangan jejak keuangan — dan ini sering jadi sumber masalah.

    Sekarang sudah banyak cara mudah untuk mencatat keuangan:

    • Buku kas manual

    • Spreadsheet Excel atau Google Sheet

    • Aplikasi seperti BukuKas, Jurnal.id, atau Kledo

    Catatan keuangan bukan cuma untuk laporan, tapi untuk menemukan pola:
    Apakah pengeluaran membengkak di bulan tertentu? Apakah ada pemborosan yang bisa dikurangi?

    3. Rencanakan Anggaran Bulanan

    Anggaran bisnis bukan hanya soal menahan pengeluaran, tapi mengarahkan uang ke hal yang paling produktif.
    Tentukan porsi untuk:

    • Bahan baku atau stok

    • Gaji karyawan

    • Biaya promosi

    • Operasional bulanan

    • Dana cadangan

    Dengan perencanaan ini, kamu bisa tahu batas aman pengeluaran.
    Kalau realisasi anggaran melebihi rencana, berarti ada yang perlu dievaluasi.

    4. Hitung Modal, HPP, dan Margin Laba

    Banyak pelaku usaha menentukan harga jual berdasarkan harga pasar, bukan perhitungan biaya.
    Padahal, kalau salah menghitung HPP (Harga Pokok Produksi), kamu bisa jual rugi tanpa sadar.

    Rumus sederhana:
    HPP = (Total Biaya Produksi + Operasional) / Jumlah Produk

    Setelah tahu HPP, baru tentukan margin laba. Idealnya, margin bersih minimal 20–30% tergantung jenis usaha.
    Dengan perhitungan ini, harga jualmu punya dasar kuat — bukan sekadar ikut-ikutan.

    5. Kelola Arus Kas (Cashflow)

    Cashflow ibarat darah dalam tubuh bisnis.
    Meskipun laba terlihat besar di laporan, tapi kalau arus kas macet — bisnis bisa kehabisan napas.

    Pastikan:

    • Pemasukan lebih besar dari pengeluaran

    • Tagihan pelanggan ditagih tepat waktu

    • Pembayaran ke supplier diatur dengan disiplin

    Kamu juga bisa buat cashflow forecast sederhana untuk melihat proyeksi keuangan 3–6 bulan ke depan.

    6. Buat Laporan Laba Rugi

    Laporan laba rugi adalah alat penting untuk mengetahui performa bisnismu.
    Laporan ini menunjukkan berapa besar pendapatan, biaya, dan laba bersih yang dihasilkan.

    Gunakan laporan ini untuk menjawab pertanyaan seperti:
    📊 Apakah bisnis sedang tumbuh atau menurun?
    📊 Produk mana yang paling menguntungkan?
    📊 Apakah biaya promosi sebanding dengan hasilnya?

    Dengan demikian, kamu bisa ambil keputusan berbasis data — bukan perasaan.

    7. Siapkan Dana Darurat Usaha

    Bisnis tidak selalu berjalan mulus. Ada masa sepi pelanggan, bahan baku naik, atau pembayaran klien yang telat.
    Untuk itu, penting banget menyiapkan buffer fund alias dana darurat.

    Idealnya, siapkan minimal 3 bulan biaya operasional.
    Dana ini bisa disimpan di rekening terpisah agar tidak tercampur dengan kas harian.

    8. Gunakan Tools Digital

    Era sekarang, mengelola keuangan nggak harus ribet.
    Kamu bisa gunakan tools atau software akuntansi yang otomatis menghitung pemasukan, pengeluaran, dan laporan laba rugi.

    Beberapa contoh tools populer:

    • Jurnal.id – untuk laporan profesional

    • Kledo – cocok untuk UMKM

    • Accurate Online – lengkap dengan fitur multi-cabang

    • Google Sheets – fleksibel untuk usaha kecil

    Dengan bantuan digital tools, pekerjaan jadi lebih cepat, minim kesalahan, dan datanya bisa dipantau dari mana pun.

    9. Evaluasi & Review Rutin

    Setiap akhir bulan, luangkan waktu untuk mereview kondisi keuangan.
    Tanya ke diri sendiri:

    • Apakah target penjualan tercapai?

    • Pengeluaran mana yang bisa dipangkas?

    • Apakah cashflow sehat?

    Evaluasi rutin bukan tanda “ribet”, tapi tanda kamu benar-benar menguasai bisnis sendiri.

    Kesalahan Umum dalam Mengelola Keuangan Usaha

    1. Mencampur uang pribadi & bisnis.
      Ini kesalahan paling umum dan paling fatal.

    2. Tidak mencatat transaksi kecil.
      Kebocoran sering muncul dari pengeluaran kecil yang diabaikan.

    3. Tidak punya laporan keuangan sama sekali.
      Akibatnya, nggak tahu posisi bisnis sendiri.

    4. Asal ambil keputusan tanpa data.
      Misalnya, menaikkan harga karena “feeling” tanpa analisis margin.

    Testimoni Peserta Program Teman Bertumbuh

    💬 “Saya dulu nggak pernah ngerti laporan keuangan. Setelah ikut kelas Profit with Clarity, sekarang saya bisa baca arah bisnis saya sendiri. Ternyata beberapa bulan ini saya rugi karena HPP salah hitung! Untung saya sadar cepat.”
    Santi, Pemilik Laundry di Sidoarjo

    💬 “Saya pikir pembukuan itu cuma buat perusahaan besar. Tapi setelah ikut kelas di Teman Bertumbuh, saya ngerti kalau laporan keuangan bisa bantu ambil keputusan tanpa stres. Sekarang saya tahu kapan harus ekspansi, kapan harus hemat.”
    Rizky, Pemilik Toko Online Aksesoris Handmade

    Mengelola keuangan usaha bukan tugas akuntan saja, tapi keterampilan dasar setiap pengusaha.
    Kalau kamu bisa membaca laporan keuangan, kamu bisa mengendalikan bisnis, bukan dikendalikan bisnis.

    Jangan tunggu sampai bingung ke mana larinya uang tiap bulan.
    Mulai dari hal kecil: pisahkan rekening, catat transaksi, pantau arus kas, dan evaluasi secara rutin.

    Kalau kamu ingin belajar langsung dengan panduan praktis dan latihan nyata, ada program yang bisa bantu kamu paham laporan keuangan tanpa ribet.

    🌿 Ikuti Group Class “Profit with Clarity” dari Teman Bertumbuh
    Kendalikan bisnis dari laporan keuangan, bukan insting!

    📲 Daftar di 0812-8464-8244
    Ikuti Instagram 👉 @temanbertumbuh_official

  • Cara Mengelola Keuangan Usaha Surabaya || 0812-8464-8244

    Cara Mengelola Keuangan Usaha agar Bisnis Lebih Terkendali

    Cara Mengelola Keuangan Usaha Surabaya

    Banyak pelaku usaha fokus mengejar omzet tinggi tanpa tahu apakah bisnisnya benar-benar untung. Padahal, omzet besar belum tentu berarti laba besar. Tanpa pengelolaan keuangan yang baik, bisnis bisa tampak berkembang di luar — tapi sebenarnya bocor di dalam.

    Coba pikirkan, berapa banyak pelaku usaha yang belum tahu pasti berapa modal, biaya operasional, atau margin labanya sendiri. Semua dijalankan berdasarkan feeling.
    Masalahnya, feeling nggak bisa jadi dasar keputusan finansial yang sehat.

    Keuangan yang rapi bukan sekadar “angka di buku”, tapi cerminan seberapa terkendali bisnismu. Ketika kamu tahu arus kas, laporan laba rugi, dan HPP (Harga Pokok Produksi), kamu bisa membuat keputusan dengan percaya diri — bukan tebak-tebakan.

    Dengan pengelolaan keuangan yang baik, kamu akan:
    ✅ Menghindari kebocoran kas yang nggak disadari
    ✅ Bisa memantau apakah bisnis benar-benar menghasilkan
    ✅ Lebih siap menghadapi penurunan penjualan
    ✅ Punya dasar kuat untuk scale up atau cari investor

    Langkah-Langkah Mengelola Keuangan Usaha

    1. Pisahkan Keuangan Pribadi dan Bisnis

    Ini langkah paling dasar, tapi paling sering dilanggar.
    Kalau kamu masih mencampur keuangan pribadi dengan keuangan usaha, kamu tidak akan tahu kondisi riil bisnismu.

    Gunakan rekening terpisah khusus bisnis. Dengan begitu, setiap transaksi akan lebih mudah dilacak dan laporan keuangan bisa dibuat lebih akurat.
    Ingat: uang bisnis bukan uang jajan.

    2. Catat Semua Transaksi

    Setiap pemasukan dan pengeluaran, sekecil apa pun, wajib dicatat.
    Tanpa pencatatan, kamu akan kehilangan jejak keuangan — dan ini sering jadi sumber masalah.

    Sekarang sudah banyak cara mudah untuk mencatat keuangan:

    • Buku kas manual

    • Spreadsheet Excel atau Google Sheet

    • Aplikasi seperti BukuKas, Jurnal.id, atau Kledo

    Catatan keuangan bukan cuma untuk laporan, tapi untuk menemukan pola:
    Apakah pengeluaran membengkak di bulan tertentu? Apakah ada pemborosan yang bisa dikurangi?

    3. Rencanakan Anggaran Bulanan

    Anggaran bisnis bukan hanya soal menahan pengeluaran, tapi mengarahkan uang ke hal yang paling produktif.
    Tentukan porsi untuk:

    • Bahan baku atau stok

    • Gaji karyawan

    • Biaya promosi

    • Operasional bulanan

    • Dana cadangan

    Dengan perencanaan ini, kamu bisa tahu batas aman pengeluaran.
    Kalau realisasi anggaran melebihi rencana, berarti ada yang perlu dievaluasi.

    4. Hitung Modal, HPP, dan Margin Laba

    Banyak pelaku usaha menentukan harga jual berdasarkan harga pasar, bukan perhitungan biaya.
    Padahal, kalau salah menghitung HPP (Harga Pokok Produksi), kamu bisa jual rugi tanpa sadar.

    Rumus sederhana:
    HPP = (Total Biaya Produksi + Operasional) / Jumlah Produk

    Setelah tahu HPP, baru tentukan margin laba. Idealnya, margin bersih minimal 20–30% tergantung jenis usaha.
    Dengan perhitungan ini, harga jualmu punya dasar kuat — bukan sekadar ikut-ikutan.

    5. Kelola Arus Kas (Cashflow)

    Cashflow ibarat darah dalam tubuh bisnis.
    Meskipun laba terlihat besar di laporan, tapi kalau arus kas macet — bisnis bisa kehabisan napas.

    Pastikan:

    • Pemasukan lebih besar dari pengeluaran

    • Tagihan pelanggan ditagih tepat waktu

    • Pembayaran ke supplier diatur dengan disiplin

    Kamu juga bisa buat cashflow forecast sederhana untuk melihat proyeksi keuangan 3–6 bulan ke depan.

    6. Buat Laporan Laba Rugi

    Laporan laba rugi adalah alat penting untuk mengetahui performa bisnismu.
    Laporan ini menunjukkan berapa besar pendapatan, biaya, dan laba bersih yang dihasilkan.

    Gunakan laporan ini untuk menjawab pertanyaan seperti:
    📊 Apakah bisnis sedang tumbuh atau menurun?
    📊 Produk mana yang paling menguntungkan?
    📊 Apakah biaya promosi sebanding dengan hasilnya?

    Dengan demikian, kamu bisa ambil keputusan berbasis data — bukan perasaan.

    7. Siapkan Dana Darurat Usaha

    Bisnis tidak selalu berjalan mulus. Ada masa sepi pelanggan, bahan baku naik, atau pembayaran klien yang telat.
    Untuk itu, penting banget menyiapkan buffer fund alias dana darurat.

    Idealnya, siapkan minimal 3 bulan biaya operasional.
    Dana ini bisa disimpan di rekening terpisah agar tidak tercampur dengan kas harian.

    8. Gunakan Tools Digital

    Era sekarang, mengelola keuangan nggak harus ribet.
    Kamu bisa gunakan tools atau software akuntansi yang otomatis menghitung pemasukan, pengeluaran, dan laporan laba rugi.

    Beberapa contoh tools populer:

    • Jurnal.id – untuk laporan profesional

    • Kledo – cocok untuk UMKM

    • Accurate Online – lengkap dengan fitur multi-cabang

    • Google Sheets – fleksibel untuk usaha kecil

    Dengan bantuan digital tools, pekerjaan jadi lebih cepat, minim kesalahan, dan datanya bisa dipantau dari mana pun.

    9. Evaluasi & Review Rutin

    Setiap akhir bulan, luangkan waktu untuk mereview kondisi keuangan.
    Tanya ke diri sendiri:

    • Apakah target penjualan tercapai?

    • Pengeluaran mana yang bisa dipangkas?

    • Apakah cashflow sehat?

    Evaluasi rutin bukan tanda “ribet”, tapi tanda kamu benar-benar menguasai bisnis sendiri.

    Kesalahan Umum dalam Mengelola Keuangan Usaha

    1. Mencampur uang pribadi & bisnis.
      Ini kesalahan paling umum dan paling fatal.

    2. Tidak mencatat transaksi kecil.
      Kebocoran sering muncul dari pengeluaran kecil yang diabaikan.

    3. Tidak punya laporan keuangan sama sekali.
      Akibatnya, nggak tahu posisi bisnis sendiri.

    4. Asal ambil keputusan tanpa data.
      Misalnya, menaikkan harga karena “feeling” tanpa analisis margin.

    Testimoni Peserta Program Teman Bertumbuh

    💬 “Saya dulu nggak pernah ngerti laporan keuangan. Setelah ikut kelas Profit with Clarity, sekarang saya bisa baca arah bisnis saya sendiri. Ternyata beberapa bulan ini saya rugi karena HPP salah hitung! Untung saya sadar cepat.”
    Santi, Pemilik Laundry di Sidoarjo

    💬 “Saya pikir pembukuan itu cuma buat perusahaan besar. Tapi setelah ikut kelas di Teman Bertumbuh, saya ngerti kalau laporan keuangan bisa bantu ambil keputusan tanpa stres. Sekarang saya tahu kapan harus ekspansi, kapan harus hemat.”
    Rizky, Pemilik Toko Online Aksesoris Handmade

    Mengelola keuangan usaha bukan tugas akuntan saja, tapi keterampilan dasar setiap pengusaha.
    Kalau kamu bisa membaca laporan keuangan, kamu bisa mengendalikan bisnis, bukan dikendalikan bisnis.

    Jangan tunggu sampai bingung ke mana larinya uang tiap bulan.
    Mulai dari hal kecil: pisahkan rekening, catat transaksi, pantau arus kas, dan evaluasi secara rutin.

    Kalau kamu ingin belajar langsung dengan panduan praktis dan latihan nyata, ada program yang bisa bantu kamu paham laporan keuangan tanpa ribet.

    🌿 Ikuti Group Class “Profit with Clarity” dari Teman Bertumbuh
    Kendalikan bisnis dari laporan keuangan, bukan insting!

    📲 Daftar di 0812-8464-8244
    Ikuti Instagram 👉 @temanbertumbuh_official